
ilustrasi industri hulu migas BP Tangguh (Foto: Dok. BP Indonesia)
Kegiatan Hulu Migas Berikan Segudang Manfaat Bagi Daerah
- 30 Juli 2020
- comments
- Posted in Zona Headline
- 0
ZONAPAPUA.COM, MANOKWARI — Banyak yang beranggapan industri hulu minyak dan gas bumi (Migas), lebih berorientasi pada profit masing-masing. Padahal jika dicermati, operasional hulu migas sarat mendatangkan berbagai manfaat, yaitu baik secara nasional maupun daerah.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bahkan mengklaim, ada 12 keuntungan yang dapat dirasakan oleh daerah. Entah yang berdampak secara langsung maupun tidak langsung.
“Saya mencatat ada 12 keuntungan yang sifatnya berdampak langsung dan tidak langsung,” kata Kepala Kantor SKK Migas Pamalu Rinto Pudyantoro, dalam paparannya di kegiatan workshop virtual bersama jurnalis se-Pamalu, Senin (27/7/2020).
Ia melanjutkan, untuk daerah terdampak langsung, ada sekira tujuh manfaat dari kegiatan hulu migas. Pertama, tanggung jawab sosial industri hulu migas yang dilakukan secara industrial, baik oleh SKK Migas maupun KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama). Seringkali, keduanya secara bersama-sama menggelar program, untuk mendukung pemerintah daerah dan kesejahteraan masyarakat. “Kemarin ketika pandemi Covid-19 kita membantu pemerintah dengan pengadaan alat kesehatan dan lainnya,” kata dia.
Selanjutnya, kata Rinto lagi, yaitu corporate social responsibility (CSR) murni dari perusahaan. Kemudian, dana bagi hasil (DBH) migas untuk daerah. Ada pula partisipacing interest 10 persen, yakni memberikan kesempatan bagi masyarakat melalui BUMD, untuk terlibat dalam kegiatan hulu migas sebesar 10 persen.
Kemudian juga kewajiban perusahaan membayar pajak daerah, sehingga secara otomatis menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selanjutnya, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Migas, yaitu kewajiban perusahaan membayar PBB, baik dalam bentuk bangunan, area tanah, maupun hasil bumi. Pembayaran PBB ini melalui pemerintah pusat, kemudian pemerintah pusat akan menyalurkan ke daerah sekitar 92 persen.
“Dan yang ketujuh adalah tenaga kerja lokal. Kegiatan hulu migas itu daerah, tentu akan lebih optimal menggunakan tenaga kerja daerah yang qualified dan memenuhi syarat,” beber Rinto. “Contohnya di Petrogas itu sudah banyak orang asli Papua,” sambung Rinto lagi.
‘Manfaat Lain Kegiatan Hulu Migas’
Di samping itu, masih ada lima keuntungan lagi yang akan dirasakan, oleh daerah yang tidak terdampak langsung. Pertama, bisnis penyedia barang dan jasa lokal. Artinya kegiatan hulu migas memberikan multiplier effect kepada daerah, untuk ikut serta dalam bisnis hulu migas melalui BUMD atau badan usaha lokal sesuai ketentuan yang ada.
Kedua, ketersediaan infrastruktur yang memadai bagi masyarakat. Misalnya jalan utama untuk aktivitas produksi, yang juga dapat digunakan oleh masyarakat. Ketiga, pasokan minyak bumi untuk ketersediaan bahan bakar minyak (BBM). Keempat, pasokan gas untuk bahan bakar kelistrikan di daerah.
“Sebetulnya ada keuntungan buat masyarakat yang terdapat perusahaan minyak yaitu ketersediaan BBM. Dan, kalau di Sorong sebagian besar bahan bakar kelistrikan disuplay dari Petrogas Sorong,” ujar Rinto Pudyantoro.
Kelima, yaitu keberadaan industri turunan. Rinto mencontohkan, seperti kegiatan hulu migas Genting Oil. “Nantinya juga akan dibangun industri turunan yaitu industri pupuk,” pungkas Rinto. Dengan demikian, total manfaat bagi daerah atas kegiatan hulu migas, baik yang terdampak langsung maupun tidak langsung sebanyak 12 keuntungan.(sky)